Senin, 09 Juli 2012

SAP Penyakit Trikinosis


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi      :           Ilmu Keperawatan dasar iii
Topik               :           Asuhan Keperawatan Trikinosis
Sub topik         :           Penyakit Trikinosis
Sasaran            :           Warga Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Tempat            :           Kampus Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Hari/Tanggal   :           Selasa, 5 Juni 2012
Waktu             :           2 x 15 menit
 

I.          Tujuan Instruksional Umum

Pada akhir proses penyuluhan, para warga Stikes Nani Hasanuddin Makassar  mengerti tentang penyakit trikinosis, misalnya pencegahan, penyebab, gejala, dan pengobatan serta bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya.  

II.       Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan warga Stikes Nani Hasanuddin Makassar dapat:
1.      Menyebutkan pengertian penyakit trikinosis dengan benar
2.      Menjelaskan penyebab penyakit trikinosis
3.      Menjelaskan kembali pencegahan penyakit trikinosis
4.      Menjelaskan pengobatan yang dilakukan bila ada gejala penyakit trikinosis
5.      Menjelaskan gejala penyakit trikinosis.

III.    Materi

1.      Pengertian penyakit trikinosis
2.      Penyebab penyakit trikinosis
3.      Pencegahan penyakit trikinosis
4.      Gejala penyakit trikinosis
5.      Pengobatan bila terjadi penyakit trikinosis.

IV.    Metode

1.      Ceramah.
2.      Tanya Jawab

V.       Media

o   Flip chart trikinosis

o   Sound system

o   Leaflet trikinosis


VI.    Kriteria Evaluasi

1.      Evaluasi Struktur
·         Peserta hadir ditempat penyuluhan
·         Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di kampus Stikes Nani Hasanuddin Makassar
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.      Evaluasi Proses
·         Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
·         Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
·         Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.      Evaluasi Hasil
·         Mahasiswa dan dosen dapat menyebutkan pengertian penyakit trikinosis, penyebab, pencegahan dan pengobatan bila terjangkit penyakit trikinosis.
·         Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 50 orang mahasiswa dan 2 orang dosen.

VII. KEGIATAN PENYULUHAN



WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
1.
6
Menit
Pembukaan :
·         Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
·         Memperkenalkan diri
·         Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
·         Menyebutkan materi yang akan diberikan

·        Menjawab salam

·        Mendengarkan
·        Memperhatikan

·        Memperhatikan
2.
15
menit
Pelaksanaan :
·         Menjelaskan tentang pengerti an penyakit trikinosis
·         Menjelaskan tentang  hal-hal tentang penyakit trikinosis baik, pengertian, penyebab, dan pengobatan   penyakit trikinosis
·         Memberikan kesempatan ke pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pencega han terjakitnya penyakit trikinosis  dan pada saat timbulnya gejalah.
·         Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya

·         Memperhatikan

·         Memperhatikan


·         Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
·         Memperhatikan


·         Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
3.
7
Menit
Evaluasi :
·         Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan.

·        Menjawab pertanyaan
4.
2
Menit
Terminasi :
·         Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.
·         Mengucapkan salam penutup

·        Mendengarkan

·        Menjawab salam

VIII.       PENGORGANISASIAN

Pembicara                             :  Khairuddin Nursiati
Fasilitator                             :  panitia








IX.    materi penyuluhan


PENYAKIT TRIKINOSIS

A.    Pengertian

Trikinosis adalah suatu infeksi parasit yang disebabkan oleh Trichinella spiralis. Trikinosis terjadi di hampir seluruh bagian dunia, tetapi jarang atau tidak ditemukan di daerah dimana babi diberi makan sayuran mentah (misalnya di Perancis). 

B.     Penyebab

      Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penyebab dari infeksi ini adalah cacing otot atau Trichinella spiralis yang berada pada daging yang diolah secara tidak matang dan memakan daging mentah yang sudah terinfeksi cacing ini. Infeksi terjadi karena makan babi mentah atau babi yang belum matang atau makan produk olahan babi yang diproses tidak secara adekuat.  Kadang infeksi terjadi akibat makan daging beruang, babi hutan atau mamalia laut. Hewan-hewan tersebut bisa mengandung kista
Jika dinding kista dicerna oleh lambung atau usus dua belas jari, maka akan dilepaskan larva yang menembus dinding usus haluls. Dalam 2 hari, larva mengalami pematangan dan berpasangan. Cacing  jantan tidak berperan dalam timbulnya infeksi. Cacing betina menggali lubang di dalam dinding usus dan pada hari ketujuh mulai melepaskan larva hidup.  Setiap betina bisa menghasilkan lebih dari 1000 larva. Pembentukan larva berlanjut sekitar 4-6 minggu dan setelah itu cacing betina mati dan dicerna.  Larva kecil dibawa ke seluruh tubuh oleh pembuluh getah bening dan aliran darah.
 Yang bertahan hidup hanyalah larva yang sampai ke otot kerangka. Mereka menembus otot dan menyebabkan peradangan. Pada akhir bulan ketiga, mereka membentuk kista.  Yang sering terinfeksi adalah otot lidah, otot mata dan otot sela iga.  Larva yang sampai ke otot jantung dimusnahkan oleh reaksi peradangan hebat yang mereka cetuskan. 

C.    pencegahan penyakit trikinosis

Pencegahan dilakukan dengan cara memasak babi (dagaing mentah), hasil olahan babi ataupun daging lainnya.  Hindari makan babi mentah atau babi yang belum matang atau makan produk olahan babi yang diproses tidak secara tak higienis. Kadang infeksi terjadi akibat makan daging beruang, babi hutan atau mamalia laut. Hewan-hewan tersebut bisa mengandung kista. Hindari pula makanan yang dalam proses pemasakannya tidak benar dan tidak bersih.
Sebaiknya lakukan pengobatan secaraalami dengan ramuan herbal, agar tidak ada efek di kemudian hari. Berikan makanan yang bergizi, Perbanyak makan makanan yang mengandung buah, sayuran & gandum utuh. Segera hubungi dokter terdekat dan andapun bisa menghubungi kami, www.obatpenyakit.web.id Insya Alloh adalah solusi untuk mengobati Trikinosi         anda. Untuk menghindari terkena Trikinosis tentunya hindari makananan dari daging babi yang biasanya terdapat parasit Trichinella spiralis. Larva juga biasanya akan mati bila daging dibekukan pada suhu -15?Celsius atau -20?Celsius selama 1 hari.

D.    GEJALA PENYAKIT TRIKINOSIS
Gejala Trikinosis bermacam-macam, tergantung kepada jumlah larva, jaringan yang terinfeksi dan keadaan umum penderita. Banyak penderita yang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Kadang gejala usus dan demam ringan muncul dalam waktu 1-2 hari setelah makan daging yang terinfeksi. Tetapi biasanya gejala ini dari invasi larva yang baru muncul pada hari ke 7-15.
Gejala yang paling awal dan khas adalah seperti pembengkakan kelopak mata atas, yang terjadi secara tiba-tiba pada hari ke11 setelah terinfeksi. Selanjutnya terjadi perdarahan pada bagian putih mata, nyeri di dalam mata dan kepekaan terhadap cahaya.
Kemudian timbul nyeri ototruam kulit dan perdarahan dibawah kuku. Nyeri ini terutama dirasakan pada otot-otot yang digunakan untuk bernafas, berbicara, mengunyah dan menelan. Bisa terjadi kesulitan bernafas yang kadang menyebabkan kematian.
Gejala lainnya berupa demam, keringat yang berlebihan, demam, menggigil dan kelemahan. Demam biasanya hilang-timbul, sering sampai 38,9?Celsius dan tetap tinggi selama beberapa hari kemudian turun secara bertahap. Karena sistem kekebalan menghancurkan larva yang berada di luar otot, maka kelenjar getah beningotak dan selaputnya bisa mengalami peradangan dan terjadi gangguan penglihatan atau pendengaran. Paru-paru atau pleura (selaput yang melapisi paru-paru) dan jantung juga bisa mengalami peradangan.
Gagal jantung bisa terjadi pada minggu ke4-8.
Sebagian besar gejala ini akan menghilang pada bulan ketiga, tetapi nyeri otot yang samar-samar dan kelelahan bisa menetap selama beberapa bulan.
Sementara gejala yang akan dirasakan oleh para penderita Trikinosis seperti :
  • Demam ringan setelah makan daging yang terinfeksi
  • Pembengkakan kelopak mata atas
  • Perdarahan pada bagian putih mata, nyeri di dalam mata dan kepekaan terhadap cahaya
  • Nyeri otot, ruam kulit dan perdarahan dibawah kuku
  • Nyeri ketika bernafas, berbicara, mengunyah dan menelan
  • Keringat yang berlebihan, demam, menggigil dan kelemahan.

E.     PENGOBATAN
Diberikan mebendazol dan tiabendazol per-oral.  Tirah baring membantu meringankan nyeri otot, tetapi bisa juga diberikan oat pereda nyeri (misalnya aspirin atau kodein).  Kortikosteroid (misalnya prednison) bisa digunakan untuk mengurangi peradangan di otak aau jantung.  Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan total. 
Segala macam Penyakit pasti  ada obatnya. Semua orang yang menga- lami sakit, pasti menginginkan untuk segera sembuh, dan melakukan berbagai cara untuk menjadi sehat kembali, Baik itu mengkonsumsi obatkimia yang berada banyak di pasaran, atau menghubungi dokter dan meminta resep obat dari dokter. Namun terkadang obat kimia mempunyai efek samping, yang mungkin bisa membahayakan tubuh. Oleh karena itu, disini, kami memberikan solusi yang tepat, dengan mengobati berbagaipenyakit tanpa efek samping. Obat Tradisional  terbukti ampuh menyembuhkan segala macam penyakit seperti penyakit Trikinosis. Sudah saatnya Kita kembali ke alam.

SAP Abortus


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi      :           Ilmu dasar Keperawatan ii
Topik               :           Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Abortus
Sub topik         :           Abortus
Sasaran            :           Pasien Ruang Kandungan
Tempat            :           Ruang Kandungan
Hari/Tanggal   :           Senin, 25 juni 2012
Waktu             :           1 x 15 menit
 

I.          Tujuan Instruksional Umum

Pada akhir proses penyuluhan, para pasien yang dirawat di ruang kandungan mengerti tentang abortus, pencegahan dan penanganan.

I.                   Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
1.      Menyebutkan pengertian abortus dengan benar
2.      Menjelaskan penyebab abortus
3.      Menjelaskan kembali pencegahan abortus.
4.      Menjelaskan penanganan yang dilakukan bila ada tanda-tanda abortus

II.                Materi
1.      Pengertian abortus
2.      Penyebab abortus.
3.      Pencegahan abortus
4.      Penanganan bila terjadi abortus.


III.             Metode
1.      Ceramah.
2.      Tanya Jawab

IV.             Media

·         Flip Chart

·         Leaflet



V.                Kriteria Evaluasi
1.      Evaluasi Struktur
·         Peserta hadir ditempat penyuluhan
·         Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang kandungan
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.      Evaluasi Proses
·         Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
·         Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
·         Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.      Evaluasi Hasil
·         Ibu-ibu dapat menyebutkan pengertian abortus, penyebab, pencegahan dan penanganan bila terjadi abortus.
·         Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 ibu hamil.

VI.             KEGIATAN PENYULUHAN
No.
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
1.
3
menit
Pembukaan :
·         Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
·         Memperkenalkan diri
·         Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
·         Menyebutkan materi yang akan diberikan

·        Menjawab salam

·        Mendengarkan
·        Memperhatikan

·        Memperhatikan
2.
10
menit
Pelaksanaan :
·         Menggali pengetahuan ibu tentang abortus
·         Menjelaskan pengertian abortus

·         Menjelaskan penyebab abortus
·         Menjelaskan pencegahan dan penanganan bila terjadi abortus

·         Memperhatikan

·         Memperhatikan dan menjawab pertanyaan yang diajukan
·         Memperhatikan
·         Memperhatikan

3.
5
menit
Evaluasi :
·         Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada orang tua yang dapat menjawab pertanyaan.

·        Menjawab pertanyaan
4.
2
menit
Terminasi :
·         Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.
·         Mengucapkan salam penutup

·        Mendengarkan

·        Menjawab salam

VII.          PENGORGANISASIAN
Pembicara                             :              KHAIRUDDIN NURSIATI
Fasilitator                             :              PANITIA

VIII.       DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Jakarta, 1993.

Markum, A.H.,  Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1991

Riordan, J and Auerbach, Kathleen, Pocket Guide to Breastfeeding and Human Lactation, Jones & Bartett Pub. Boston, 1996

Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994

Mansjoer, A, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius, Jakarta.

WHO, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, alih bahasa Adi Heru S, EGC, Jakarta.



Materi Penyuluhan

A B O R T U S

A.    Pengertian

Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. Atau berakhirnya kehamilan pada usia kehamilan kurang 20 minggu dan berat badan anak kurang dari 500 gram.

B.     Penyebab

1.      Karena kelainan telur menyebabkan kelainan pertumbuhan.
  1. Penyakit ibu :
a.       Infeksi akut : pneumonia, thypus
b.      Kekurangan hormone progesteron
c.       Gangguan fungsi kelenjar gondok
d.      Trauma (operasi, kecelakaan)
e.       Kelainan alat kandungan.

Tanda dan gejala
  1. Abortus iminen :
-          perdarahan sedikit-sedikit
-          nyeri memiliki
-          pada pemeriksaan dalam belum ada pembukaan
-          tidak diketemukan kelainan pada serviks.

  1. Abortus insipien
-          perdarahan banyak (kadang ada gumpalan)
-          nyeri akibat kontraksi rahim yang kuat
-          sudah terjadi pembukaan serviks.

  1. Abortus inkomplit
-          Janin sudah keluar tetapi perdarahan masih terus berlangsung karena masih ada plasenta yang tertinggal.
-          Serviks tetap membuka tetapi bila dibiarkan lama kelamaan akan menutup.

  1. Abortus komplet
-          perdarahan akan segera berkurang setelah janin keluar
-          serviks segera menutup kembali.

  1. Abortus infeksious
-          demam, kadang mengiggil
-          lokea berbau busuk.

  1. Messed abortion
-          rahim tidak membesar, bahkan mengecil
-          buah dada mengecil kembali
-          amenorhoe berlangsung terus.

C.    Tindakan yang harus dilakukan

1.      Abortus imminens.

Isitirahat di tempat tidur (tirah baring)

2.      Aboruts insipien

Oksitosin untuk merangsang uterus, kuretase

Komplikasi
  1. Perdarahan
  2. Infeksi
  3. Degenerasi ganas dalam bentuk chorio ca

SOP Memberikan oksigen


oleh, chairuddin
Pengertian
Memberikan oksigen pada pasien
Tujuan
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien
Kebijakan
Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter
Prosedur
PERSIAPAN ALAT :
1.   Tabung O2 lengkap dengan manometer
2.   Mengukur aliran (flowmeter)
3.   Botol pelembab berisi air steril / aquadest
4.   Selang O2
5.   Plester
6.  kapas alkohol

PELAKSANAAN :
1.   Atur posisi semifoler
2.   Slang dihubungkan
3.   Sebelum memasang slang pada hidung pasien slang dibersihkan dahulu dengan kapasa alkohol
4.   Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu ditutup kembali
5.   Memasang canul hidung, lakukan fixasi (plester)
6.   Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai advis dokte

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.   Apakah jumlah yang masuk (cc/mnt) sudah sesuai dengan instruksi? Lihat angka pada manometer
2.   Apakah ujung kateter oksigen sudah masuk maksimal kelubang hidung? Bila ujung kateter masih belum masuk maksimal, supaya posisi kateter diperbaiki
3.   Bila memakai oksigen,  tetap/masih sianosis à lapor dokter
4.   memberitahukan pada keluarga pasien untuk melapor kepada petugas bila tabung oksigen / air steril habis.

Unit terkait
Ruang inap, KIA